Menjadi Satria Untuk Selamatkan Hutan Mangrove

Added by Earth Hour Indonesia on 24th May 2015 in the category Artikel.

Pulau Kalimantan, Indonesia, terkenal dengan wilayah hutannya tidak terkecuali hutan Mangrove. Hutan mangrove memiliki peranan penting bagi ekosistem sekitarnya terutama untuk wilayah pesisir. Selain sebagai tempat berlindung dan hidup beberapa spesies hewan seperti udang, kerang dan kepiting, hutan mangrove juga merupakan sumber nutrisi bagi beberapa spesies anakan ikan, sebagai tempat penyimpanan dan penyerapan karbon di udara hingga stabilisasi kawasan pesisir dan pencegah terjadinya erosi. Di tengah peranan penting hutan Mangrove bagi kelangsungan hidup, Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa ancaman kerusakan hutan tidak terjadi hanya di hutan tropis melainkan juga terjadi di kawasan hutan mangrove.

Hutan mangrove Indonesia seperti di wilayah Balikpapan kini menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan. Salah satunya akibat pengembangan usaha pertambakan. Bisnis ini sudah lama memberi dampak negatif bagi hutan mangrove karena untuk membuka wilayah pertambakan, perlu membabat hutan mangrove disekitar wilayah pantai.

Sedangkan usaha pertambakan tersebut pada umumnya hanya aktif selama 2 tahun dan setelah itu wilayah pertambakan tersebut ditinggal tanpa ada tanggung jawab lebih lanjut. Masyarakat sekitar pesisir juga belum banyak yang menyadari bahwa terkikisnya hutan mangrove dapat berakibat fatal untuk kondisi lingkungan mereka. Oleh karena itu sudah sangat perlu diadakan sosialisasi terkait peranan hutan mangrove bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah pesisir khususnya.
WWF Indonesia memfasilitasi masyarakat umum untuk dapat berdonasi pada proyek pelestarian hutan mangrove dalam proyek penggalangan donasi bertajuk Satria & Mangrove.

Program penggalangan dana ini diinisiasi oleh WWF Indonesia bersama Earth Hour Balikpapan untuk berkontribusi dalam aksi terkait isu perubahan iklim salah satunya dengan penanaman pohon mangrove di wilayah pertambakan non-aktif di wilayah pesisir Balikpapan, sesuai dengan masukan ide dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Balikpapan bersama POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) DAS Manggar (Daerah Aliran Sungai Manggar).

Masyarakat yang berdonasi pada program ini dapat menanam pohon mangrove mereka melalui sistem adopsi pohon mangrove. Target penanaman pada program ini adalah 2000 bibit tiap tahunnya. Dengan adanya program penanaman ini, selain dapat menghijaukan kembali tambak yang tidak produktif, masyarakat umum yang berdonasi dapat secara tidak langsung mengangkat perekonomian masyarakat sekitar karena donasi yang tersalur akan dibagikan kepada masyrakat untuk melakukan perawatan Mangrove hasil penanaman pada program ini. Tujuan dari kampanye penggalangan donasi Satria & Mangrove ini yang terpenting adalah untuk memberikan rasa tanggung jawab akan lingkungan yang kita huni bersama, dengan kembali menghijaukan dan  merawatnya.