Bantu Kurangi Ancaman Terhadap Penyu di Indonesia

Added by Earth Hour Indonesia on 13th April 2015 in the category Artikel.

Indonesia sudah sepatutnya bangga, karena Indonesia memiliki 6 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia. Beberapa penyu yang hidup di perairan Indonesia antara lain penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang hingga penyu terbesar dan terlangka yaitu penyu belimbing. Beberapa jenis penyu ini dapat ditemui di hampir seluruh perairan Indonesia.

Penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi secara nasional maupun internasional, karena populasinya kini sudah semakin terancam. Anakan penyu setelah menetas secara alami di pantai akan menuju ke lautan lepas secara individu pada malam hari, selain itu penyu juga biasa mencari makan dengan berenang juga disaat malam. Hal ini merupakan kondisi yang rentan bagi penyu terperangkap ke jaring ikan yang dipasang oleh nelayan. Pada tahun 2013, ada lebih dari 500 penyu yang secara tidak sengaja terjerat atau menjadi tangkapan sampingan (bycatch) nelayan di perairan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Sebagai spesies yang daur hidupnya secara alamiah sudah rentan, kelangsungan populasi Penyu semakin terancam dengan meningkatnya aktivitas manusia. Aktivitas-aktivitas tersebut mencakup hancurnya habitat dan tempat penyu bertelur, tangkapan sampingan (bycatch), perburuan telur, perdagangan ilegal produk berbahan dasar penyu, dan berbagai eksploitasi yang membahayakan lingkungan. Hancurnya habitat penyu akan secara langsung membahayakan kelestarian spesies ini. Perburuan telur penyu sudah lama merebak dikalangan masyarakat hingga sudah menjadi sumber protein sehari-hari bagi masyarakat, hal ini mendorong berkembangnya perdagangan produk penyu hingga ke pasar global.

Di wilayah Sumatera Barat, setiap tahunnya tercatat sekitar 75000 butir telur penyu yang dieksploitasi khususnya di 3 pulau pemasok utama telur penyu yaitu Pulau Penyu Painan, Pulau Pieh Pariaman dan Pulau Telur Pasaman. Jika hal ini terus dibiarkan maka tidak akan diragukan lagi pada 5 hingga 10 tahun mendatang penyu tidak akan lagi terlihat di wilayah Sumatera Barat.

Untuk mengatasi hal ini berbagai cara terkait pelestarian penyu sudah banyak dilakukan. Salah satunya yang efektif menangani kerentanan hidup penyu adalah dengan cara pemberian GPS pada penyu sehingga dapat dipantau setiap arah geraknya. Dengan alat pemantau ini, pendataan hingga penetapan lokasi peneluran penyu dapat secara mudah dilakukan.

WWF Indonesia memfasilitasi masyarakat umum untuk dapat ikut berkontribusi terhadap misi penyelamatan penyu melalui crowdfunding bertajuk Selamatkan Penyu, Selamatkan Kehidupan #BirukanLaut. Dalam program ini, masyarakat dapat menyumbangkan sebagian uang mereka untuk proyek penyediaan dan pembelian alat GPS untuk membuat titik lokasi peneluran, pembelian alat Tag hingga pemasangan dan pelatihan SDM terkait pelestarian penyu di Sumatera Barat.

Sebagai bentuk kampanye “Sumatera Barat Bebas Perdagangan Telur Penyu Tahun 2020” akan dilakukan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai konservasi penyu dan memberi edukasi kepada nelayan. Selain itu juga dalam program ini akan ditargetkan pengadaan teknologi telemetri dan stasiun penelitian pendataan dan penetapan lokasi pengamatan penyu.