Category: ‘Uncategorized’

update

Added by Earth Hour Indonesia on 16th March 2016 in the category Uncategorized.

Oleh: Natalia Trita Agnika


 

Gerakan EARTH HOUR kembali mengajak warga dunia untuk melakukan aksi melawan perubahan iklim. Kali ini, pesan “Shine a Light on Climate Action” disampaikan dari salah satu cagar budaya dunia yang berada di Indonesia dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Rama Shinta Garden Resto Prambanan pada Selasa (15/03). Tahun ini, perayaan Earth Hour di Indonesia yang jatuh pada Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 20.30-21.30 waktu setempat, akan ditandai dengan partisipasi dua ikon Indonesia yang dikenal dunia, yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

[Baca juga: Pesan Perubahan Iklim dari Cagar Budaya Dunia]

“Candi Borobudur dan Candi Prambanan adalah dua warisan budaya dunia yang terus-menerus kita wariskan kepada generasi penerus. Jadi, kita bukan hanya diwarisi tetapi juga mewariskannya. Unsur itu pula yang menjadi filosofi Earth Hour, yaitu bahwa kita diingatkan bahwa alam kita bukan diwariskan (pada kita –Red) tetapi hanya dipinjami oleh generasi penerus. Ada pesan yang begitu kuat di kedua candi ini yang akan dibawa terus-menerus sampai ke generasi mendatang,” jelas Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia dalam sambutannya.

wwf_6967

 

wwf_6912

Tahun sebelumnya, Candi Prambanan memang telah ikut ambil bagian dalam perayaan Earth Hour dengan memadamkan lampu candi selamaswitch-off Earth Hour berlangsung. Tahun ini, Candi Prambanan kembali berpartisipasi bersama-sama dengan Candi Borobudur yang akan turut berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam perayaan Earth Hour. Perayaan Earth Hour di Candi Borobudur pada tanggal 19 Maret mendatang  akan dipusatkan di Lapangan Aksobya sejak pukul 19.30 WIB.

“Pada tanggal 19 Maret 2016 nanti, Taman Wisata Candi akan memadamkan lampu-lampu candi dan lampu-lampu lain yang bisa kita padamkan pada pukul 20.30-21.30. Sedangkan lampu penerangan tetap nyala demi keamanan. Kami juga hanya menyalakan lampu dan pendingin ruangan yang dibutuhkan di lingkungan kantor kami. Hal ini akan menjadi gaya hidup di lingkungan kerja kami untuk seterusnya demi pengurangan penggunaan energi,” ujar Retno Hardiasiwi, Direktur Operasional PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Partisipasi Candi Borobudur dan Candi Prambanan pada Earth Hour 2016 didukung penuh oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), Balai Konservasi Borobudur dan Prambanan, serta UNESCO.

Nantinya, potret padamnya lampu di Candi Prambanan dan Borobudur pada perayaan Earth Hour mendatang akan menguatkan pesan bahwa kita sebagai sebuah bangsa dan sebagai individu mempunyai komitmen untuk melawan perubahan iklim. Komitmen itu dimulai dari hal paling kecil dengan memadamkan lampu selama satu jam dan kemudian setelah itu mengubah gaya hidup menjadi gaya hidup ramah lingkungan.

indonesia___yogyakarta___prambanan___hermanto_wardi_2

Selain menyampaikan pesan perubahan iklim kepada dunia dari cagar budaya dunia, Earth Hour Indonesia juga memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menyelamatkan lingkungan. Earth Hour Indonesia pada tahun ini juga mendapat dukungan dari Twitter Indonesia. Pada saat malam Earth Hour, pengguna Twitter bisa mengikuti prosesi switch-off di Candi Borobudur lewat tayangan Periscope.

Teguh Wicaksono, Partnership Twitter Indonesia yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut mengatakan bahwa Twitter sebagai sebuahplatform komunikasi memiliki misi yang berbanding lurus untuk menjembatani pihak-pihak yang ingin berbagi pesan positif, seperti Earth Hour. Dukungan ini tidak hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa titik di belahan dunia yang lain.

Earth Hour tahun ini juga mengajak publik mendukung empat  kegiatan konservasi hijaukan hutan dengan berdonasi melalui programcrowdfunding komunitas Earth Hour Indonesia di kanal http://earthhour.kitabisa.com.

Konferensi pers yang turut dihadiri oleh komunitas Earth Hour Yogyakarta dan Earth Hour Solo ini ditutup dengan sebuah permenungan: “Kita bisa memilih akan berkontribusi melawan perubahan iklim atau tidak. Tetapi kita tidak bisa memilih apakah kita akan terkena dampak perubahan iklim atau tidak.”

Maukah kita memilih untuk berpartisipasi dalam Earth Hour 2016? INI AKSIKU!

“Shine a Light on Forest”: Komunitas EARTH HOUR Hijaukan Hutan

Added by Earth Hour Indonesia on 16th March 2016 in the category Uncategorized.

Oleh: Natalia Trita Agnika


 

earthhour.kitabisa.com

Gerakan EARTH HOUR tahun ini kembali mengajak publik untuk beraksi melawan perubahan iklim. Dengan mengusung tema “Shine a Light on Climate Action”, publik diminta memberikan pencerahan dan solusi untuk berbagai permasalahan akibat perubahan iklim. Aksi nyata yang dimulai dari diri sendiri tersebut dapat membawa perubahan, layaknya cahaya lilin yang memberi terang dalam kegelapan.

Pada perayaan ke-8 EARTH HOUR di Indonesia tahun ini, empat inisiatif program konservasi dari komunitas EARTH HOUR di empat kota dilakukan untuk menghijaukan hutan Indonesia. Mulai dari penghijauan di daerah sumber mata air yang memiliki fungsi penting untuk penyangga tanah dan penyerap air hingga penanaman di hutan mangrove yang memiliki beragam manfaat ekologi dan ekonomi.

EH Balikpapan_mangrove

Publik dapat mendukung keempat kegiatan konservasi tersebut melalui program crowdfunding di laman earthhour.kitabisa.com. Dengan demikian, banyak pihak bisa mendonasikan uangnya secara patungan (mengumpulkan uang) untuk mendanai program konservasi hutan yang sedang digarap oleh komunitas penggiat EARTH HOUR di berbagai daerah, yaitu Surabaya, Malang, Balikpapan, dan Denpasar.

Komunitas EARTH Hour regional Jawa Timur mewujudkan tema global EH tahun ini menjadi “Shine a Light on Greener East Java.” Mereka ingin memfokuskan aksi untuk melawan perubahan iklim dengan membuat area Jawa Timur lebih hijau. Penggiat Earth Hour di Surabaya misalnya, mengadakan program untuk menghijaukan mangrove di pesisir Surabaya. Sudah sekitar 2000 bibit mangrove mereka tanam sejak tahun 2015 yang lalu. Upaya pelestarian mangrove tersebut dilakukan karena pembangunan yang mengarah ke pesisir dan pembuangan limbah industri mengalir ke kawasan hutan mangrove.

[Baca juga: Konservasi Hutan Mangrove, Aksi Nyata Earth Hour Surabaya untuk Daerahnya]

Masih dalam semangat penghijauan, penggiat EH Kota Batu, Malang melakukan penanaman pohon. Kegiatan tersebut dilakukan di sekitar kawasan sumber mata air. Hal ini dilakukan mengingat kawasan Kota Batu menjadi salah satu kunci pelestarian sumber mata air karena letaknya yang berada di lereng pegunungan. Dalam sepuluh tahun terakhir, Kota Batu kehilangan setengah dari sumber mata air semula dan sumber mata air yang tersisa mengalami penurunan debit. Melalui program “Konservasi Sumber Air Dok Junrejo”, EH Kota Batu mengajak publik berpartisipasi dalam konservasi sumber mata air Kota Batu. Kegiatan ini juga memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat sekitar apabila pohon yang ditanam tumbuh dengan baik dan membuahkan hasil.

EH Balikpapan juga melakukan penyelamatan mangrove lewat program#SatriaMangrove yang sudah dilakukan sejak tahun 2014. Melalui program ini, mereka berharap agar publik memiliki rasa memiliki terhadap mangrove sehingga turut menjaga, merawat, dan melestarikan keberadaan mangrove yang telah ditanam di daerah aliran sungai (DAS) Manggar, Balikpapan. Dulu, banyak masyarakat pendatang yang tinggal di situ membuka tambak ikan dengan cara menebang pohon-pohon mangrove yang ada di sana. Seiring berjalannya waktu, tambak-tambak tersebut tak lagi produktif dan ditinggalkan begitu saja. Daerah tambak yang sudah kosong dihijaukan kembali dengan adopsi mangrove.

mangrove_for_love_4_3

Aksi serupa dilakukan oleh komunitas EH Denpasar. Pada tahun 2016 ini, EH Denpasar kembali menumbuhkan kecintaan publik terhadap keberadaan mangrove melalui program Mangrove for Love. Program yang mulai dilakukan sejak Februari 2015 ini dilakukan melalui kegiatan pembibitan, perawatan, pembersihan dari sampah plastik, edukasi, dan mencari manfaat ekonomi dari hutan mangrove tanpa mengurangi wilayahnya.

Keempat aksi menghijaukan hutan tersebut telah memberikan cahaya bagi bagi kelestarian lingkungan. Mari kita turut berikan cahaya dengan memberikan dukungan melalui earthhour.kitabisa.com.

Let’s shine a light on forest! INI AKSIKU!

Earth Hour Regional Kalimantan Beraksi Melawan Kabut Asap

Added by Earth Hour Indonesia on 2nd March 2016 in the category Uncategorized.

Oleh: Natalia Trita Agnika

“Palangkaraya Gelap oleh Asap”. Itulah judul berita salah satu media cetak nasional ketika memberitakan  dampak kabut asap pada tahun 2015 silam. Kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Tengah pada tahun lalu mengakibatkan aktivitas penerbangan terganggu, jarak pandang terbatas, hingga gangguan kesehatan.

Earth Hour Palangkaraya sebagai salah satu komunitas yang peduli terhadap lingkungan hidup tidak tinggal diam. Mereka segera melakukan serangkaian aksi terkait kabut asap. Hal pertama yang mereka lakukan adalah kampanye dan menyebarkan informasi melalui media sosial mengenai kabut asap, di antaranya tentang penyebab kebakaran, bahaya asap, kegiatan penanggulangan yang dilakukan oleh banyak pihak (Pemda dan relawan), dan tindakan preventif yang bisa dilakukan oleh masyarakat menghadapi asap. Melalui Facebook, informasi yang mereka sampaikan mendapat sambutan dari masyarakat Palangkaraya dan Kalimantan Tengah.

EH Palangka (3)

Tak berhenti di media sosial, EH Palangkaraya juga melakukan aksi langsung dengan melakukan penggalangan donasi. Dana yang terkumpul digunakan untuk memberikan layanan kesehatan gratis  (pemeriksaan dan pemberian obat cuma-cuma), pembagian susu dan vitamin anak kepada warga masyarakat dan relawan pemadam kebakaran yang rentan terkena dampak kabut asap. Aksi peduli kesehatan#bantukorbanasap tersebut dilakukan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya.

Memanfaatkan kekuatan media sosial, pesan broadcast, dan proposal, EH Palangkaraya bisa melakukan 30 aksi di satu kota, yaitu Palangkaraya dan enam kabupaten (Kab. Kapuas, Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Katingan, dan Kab. Pulang Pisau). Sebanyak 25 aksi layanan kesehatan gratis yang dilakukan telah melayani 2.294 pasien. EH Palangkaraya juga membagikan masker N95 dan masker bedah sebanyak 5.934 buah, 3.301 botol vitamin anak, 200 kaleng oksigen murni, 1.240 paket sembako, dan 6.074 gelas susu.

EH Balikpapam_Masker

Aksi nyata tersebut berhasil dilakukan karena berkolaborAKSI dengan banyak pihak, salah satunya dengan WWF-Indonesia kantor Kalimantan Tengah yang memberikan dukungan transportasi sehingga semua dana dapat dimaksimalkan untuk pembelian obat-obatan, susu, dan vitamin. Bantuan datang dari berbagai pihak, baik dari Kalteng maupun luar Kalteng. Selain berupa dana dan barang, bantuan juga berupa relawan dokter serta dukungan tenaga medis dan apoteker. Eksekusi di lapangan dibantu oleh ketua RT, tokoh masyarakat, kepolisian, dan aparat desa. Aksi EH Palangkaraya tersebut mendapatkan penghargaan Bakti Kami Indonesia tahun 2015 untuk kategori komunitas Peduli lingkungan yang diberikan oleh BRI dan Kopi Jos Palangkaraya.

Komunitas EH lainnya yang berada di regional Kalimantan juga tak berpangku tangan. EH Balikpapan misalnya, turut melakukan aksi bagi-bagi masker di jalan untuk para pengendara bermotor, terutama anak-anak dan orangtua. BerkolaborAKSI dengan Indonesia Bebas Asap, mereka menggalang dana dari masyarakat Balikpapan untuk korban asap di beberapa tempat yang terkena dampak sangat parah dan kualitas udaranya sudah sangat berbahaya.

EH Balikpapan_mangrove

Selain isu kabut asap, komunitas Earth Hour Balikpapan juga peduli terhadap daerah aliran sungai (DAS) yang ada di daerah mereka. DAS yang dimaksud adalah DAS Manggar. Dulu, banyak masyarakat pendatang yang tinggal di situ membuka tambak ikan dengan cara menebang pohon-pohon mangrove yang ada di sana. Seiring berjalannya waktu, tambak-tambak tersebut tak lagi produktif dan ditinggalkan begitu saja. Dengan semangat cinta lingkungan, EH Balikpapan melakukan aksi demi perubahan ke arah yang lebih baik. Sejak akhir tahun 2014, EH Balikpapan mengadakan Aksi Satria Mangrove dengan menggunakan sistem adopsi dalam penanaman mangrove yang dikenal dengan#AdopsiMangroveBPN. Tiap orang yang berkeinginan ikut serta dalam penanaman, mendonasikan uang sejumlah Rp 10.000,- untuk tiap bibit mangrove yang akan ditanam. Para adopter akan mendapatkan  1 bibit mangrove dan laporan monitoring selama 3 bulan dalam bentuk foto-foto yang sudah ditanam. Program ini bekerja sama dengan pihak  POKMASWAS ( Kelompok Masyarakat Pengawas ) Hutan Mangrove DAS Manggar sebagai fasilitator. Daerah tambak yang sudah kosong dihijaukan kembali dengan adopsi mangrove. Sekarang, masyarakat di sekitar DAS Manggar sudah mulai sadar untuk menjaga lingkungan sekitar DAS dengan menjaga pohon mangrove yang ada.

Gerakan Earth Hour telah menjadi milik publik. Kita pun dapat melakukan aksi seperti EH Regional Kalimantan yang telah beraksi memberikan cahaya bagi lingkungan. Ini AKSIKU, mana AKSIMU?

EARTH HOUR: Suarakan Aksi untuk Bumi

Added by Earth Hour Indonesia on 1st March 2016 in the category Uncategorized.

Oleh: Natalia Trita Agnika

Memasuki bulan Maret, warga dunia bersiap menyambut sebuah gerakan kampanye global yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dalam rangka mengatasi perubahan iklim. Kampanye yang dikenal dengan nama EARTH HOUR ini dilakukan setiap Sabtu terakhir di bulan Maret pada pukul 20.30-21.30 (waktu setempat). Tahun ini, EARTH HOUR dilakukan pada Sabtu (19/03) mendatang. Selama satu jam, di saat yang bersamaan, publik dengan sadar dan antusias bergabung mematikan lampu dan alat listrik yang tidak mereka gunakan dan selanjutnya menjadi sebuah gaya hidup.

Kampanye global ini diinisiasi oleh WWF dan telah melibatkan banyak pihak di beberapa negara. Pada tahun 2013, sebanyak 2,3 juta orang telah ikut berpartisipasi mematikan peralatan listrik yang tak terpakai selama satu jam.

bundaran_hi

Bundaran HI saat Earth Hour

EARTH HOUR di Indonesia

Di Indonesia, EARTH HOUR diawali pada tahun 2009 hanya di Jakarta. Tema yang diusung adalah “Pilih Bumi Selamat atau Bumi Sekarat?”. Pada tahun berikutnya, 2010, tema “Ubah Dunia Dalam 1 Jam” diangkat supaya mata publik terbuka bahwa dukungan individu pun dapat berkontribusi pada perubahan dunia.
EARTH HOUR tak hanya sekadar kampanye untuk mematikan lampu. Karena itulah, pada tahun 2011, tema “Setelah 1 Jam Dijadikan Gaya Hidup” disertai dengan perubahan logo “60+” diharapkan mampu mengajak publik untuk menjadikannya sebagai gaya hidup setiap hari. Setelah menjadi gaya hidup, partisipasi publik makin ditingkatkan dengan ajakan untuk melakukan aksi positif bagi lingkungan melalui pesan “Ini Aksiku! Mana Aksimu?” yang diusung oleh EARTH HOUR 2012 sampai dengan 2015. Berbagai aksi ramah lingkungan pun bermunculan, seperti hemat energi (menggunakan listrik seperlunya saat di rumah dan tempat kerja), transportasi publik (beralih atau lebih sering menggunakan transportasi publik untuk mengurangi beban kendaraan pribadi), mengurangi sampah plastik (membawa tas belanja pakai ulang, membawa botol minum sendiri), dan mengurangi pemakaian kertas.
Aksi kecil tapi nyata

Mangrove For Love 4

AKSI Mangrove for Love

Keunikan yang juga merupakan kekuatan EARTH HOUR terletak pada aksi kecil tapi nyata yang dilakukan oleh banyak pihak. Selain dengan cara mematikan lampu serta peralatan listrik yang tak terpakai dan menjadikannya sebagai gaya hidup, aksi nyata lainnya adalah dengan memberikan dukungan dana untuk program-program konservasi yang diusung pada EARTH HOUR. Melalui crowdfunding, banyak pihak bisa mendonasikan uangnya secara patungan (mengumpulkan uang) untuk mendanai program konservasi hutan dan laut yang sedang digarap oleh komunitas penggiat EARTH HOUR di berbagai daerah.

Gerakan EARTH HOUR saat ini sudah menjadi milik publik. Mulai dari individu, komunitas, hingga korporasi turut berkomitmen mendukung EARTH HOUR. Tahun 2015 yang lalu, IndoRunners, sebuah komunitas penyebar ‘virus’ lari di Indonesia melakukan aksi berlari demi alam yang lestari. Melalui “7-7-7: 7 Regions, 7 K, 7 Causes”, mereka mengajak publik peduli dan berdonasi untuk lingkungan hidup.

Peugleh Pasie

AKSI Pungut Sampah di Pantai

Suarakan aksi melalui media sosial

Kampanye EARTH HOUR akan semakin berdampak bila makin banyak pihak bergabung dan berkomitmen melakukannya. Mari tularkan virus cinta lingkungan kepada banyak orang. Manfaatkanlah kekuatan media sosial untuk membantu menyelamatkan alam. Pada EARTH HOUR tahun ini, berikanlah cahaya bagi aksi untuk mengatasi dampak perubahan iklim melalui kekuatan media sosial yang kita miliki. Salah satunya adalah dengan mendonasikan akun media sosial untuk menyuarakan kepedulian dan aksi untuk Bumi.

Are you ready for EARTH HOUR Indonesia? Ini AKSIKU, mana AKSIMU?

Earth Hour Solo: #BantuKorbanAsap dengan #BeliYangBaik

Added by Earth Hour Indonesia on 11th December 2015 in the category Uncategorized.

Hari minggu (25/10) bertepatan dengan diselenggarakan nya Orange Day di Solo Car Free Day, Earth Hour Solo menggelar kampanye #BantuKorbanAsap dengan #BeliYangBaik. Dengan instalasi pohon yang terbakar setinggi 1,8 meter para relawan ingin menyadarkan masyarakat dampak dari pembakaran hutan yang dilakukan sehingga menyebabkan asap seperti sekarang ini. Selain dengan instalasi, relawan Earth Hour Solo juga membawa serta monster botol plastik untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa plastik juga menjadi ancaman bagi lingkungan, mengingat sifat plastik yang membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa terurai.

DSCN7369 DSCN7373

Edukasi yang dilakukan oleh relawan Earth Hour Solo Relawan juga mengenai produk yang ramah lingkungan, dengan kata lain yang dalam tahap produksi nya tidak melalui proses pembakaran hutan, produk ecofriendly tersebut diantaranya ditandai dengan adanya ecolabel seperti  sertifikasi RSPO, ASC, MSC dan FSC.

DSCN7358

DSCN7342

Kemah Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2014

Added by Earth Hour Indonesia on 15th May 2015 in the category Uncategorized.

Kemah Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2014

Read the complete post »

Adopsi Koral di Padang

Added by Earth Hour Indonesia on 13th May 2015 in the category Uncategorized.

Adopsi Koral di Padang

Read the complete post »